Pengeboran geothermal sering menghadapi tantangan yang dapat menyebabkan penundaan signifikan dan peningkatan biaya. Salah satu masalah yang paling umum adalah terjadinya pipa yang terjebak (stuck pipe), yang dapat menghentikan operasi dan memerlukan intervensi yang mahal. Oleh karena itu, pencegahan kejadian pipa yang terjebak menjadi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalkan biaya. Pengenalan sistem prediksi pengeboran berbasis AI (artificial intelligence) bertujuan untuk mengatasi tantangan ini secara efektif. Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya adopsi sistem monitoring berbasis web sehingga operator dapat memantau kondisi pengeboran secara real-time, memungkinkan tindakan segera ketika diperlukan.
Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Departemen Teknik Elektro dan Informatika SV UGM dengan PT Parama Data Unit menekankan pentingnya infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam industri minyak dan gas. Dengan menerapkan teknologi terbaru, inisiatif ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendorong inovasi industri dan pengembangan infrastruktur. Selain meningkatkan efisiensi operasional, penggunaan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) diharapkan dapat berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Penelitian ini berfokus pada pengurangan insiden pengeboran, sehingga mengurangi dampak ekologis yang ditimbulkan oleh kegiatan pengeboran geothermal, sejalan dengan upaya global untuk mempromosikan praktik energi berkelanjutan.