Tim peneliti dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Dinar Nugroho Pratomo, Ganjar Alfian, dan Divi Galih Prasetyo Putri telah menyelesaikan pengembangan sistem perekam jejak karbon berbasis blockchain. Dua anggota tim riset mahasiswa yaitu Pudyasta Satria Pinandhita dan Muhammad Abyan Farras Yusuf yang berkontribusi di awal penelitian, saat ini sedang mengikuti program Indonesian International Shudent Mobiliry Awards Vocatonal (IISMAVO) masing-masing di Polytechnic University of Porto, Portugal dan Hanyang University, Korea. Pengembangan sistem kemudian dilanjutkan bersama mahasiswa peneliti Rasyid Kusnady, Ghifari Nafhan Muhammad Zhafarizza dan Edeline Felicia Dharmawan, dan telah berhasil mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa Hak Cipta dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
Hasil penelitian ini telah didokumentasikan dalam paper ilmiah yang saat ini sedang dalam proses submission ke jurnal nasional terakreditasi. Paper tersebut menjelaskan secara komprehensif tentang implementasi teknologi blockchain dalam sistem perekaman jejak karbon, yang mencakup aspek keamanan data, transparansi, serta integritas informasi.
Pengembangan sistem ini merupakan kontribusi nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya SDGs 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan SDGs 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, serta sejalan dengan inisiatif perubahan iklim internasional seperti EDM-CSWG G20. Sistem ini telah melalui serangkaian pengujian dan validasi untuk memastikan kehandalan dalam mencatat dan melacak jejak karbon dari berbagai aktivitas.
Tim peneliti berharap sistem ini dapat segera diimplementasikan secara luas untuk mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan mendorong gaya hidup yang lebih berkelanjutan di masyarakat.”