Kevin Agusto Sastramiharja, mahasiswa Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) Universitas Gadjah Mada angkatan 2020, menjadi salah satu presenter di International Conference on Science and Technology (ICST) 2024. ICST merupakan bagian dari Universitas Gadjah Mada Annual Scientific Conferences (UASC) yang diselenggarakan pada 23-24 Oktober di Yogyakarta.
ICST merupakan platform akademik yang ideal bagi para peneliti untuk mempresentasikan hasil riset serta berdiskusi tentang teknologi yang berkembang di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tahun ini, merupakan ke-10 kalinya konferensi internasional ini diadakan. Dengan diselenggarakannya empat simposium, yaitu Simposium Komputer, Elektronika, dan Teknologi Informasi; Simposium Ilmu Pengetahuan Hayati, Material, dan Kimia Terapan; Simposium Teknik Mesin dan Industri; serta Simposium Penginderaan Jauh dan Geomatika.
Kevin berkesempatan mempresentasikan paper berjudul “Web-based Intelligence Surveillance System to Detect Area Intrusion using RT-DETR with Limited Dataset”. Paper ini awalnya merupakan proyek magang di PT Telkom yang kemudian ia lanjutkan sebagai proyek pribadi untuk tugas akhir. Meskipun awalnya ingin mengangkat proyek ini sebagai tugas akhir atas nama Telkom, keterbatasan izin akses ke aset perusahaan menyebabkan Kevin memilih untuk melanjutkan proyek ini secara mandiri.
Sistem ini menggunakan teknologi RT-DETR untuk mendeteksi intrusi di area tertentu dengan limited dataset. Kevin menjelaskan bahwa dataset yang digunakan terbatas karena terdapat pembatasan penggunaan aset perusahaan yang bernilai tinggi. Meskipun begitu, sistem ini tetap relevan untuk kebutuhan pengguna rumahan, karena dapat menyesuaikan untuk mendeteksi objek tertentu tanpa memerlukan data dalam jumlah besar, seperti deteksi paket di depan pintu rumah.
Bagi Kevin, partisipasinya sebagai presenter di ICST 2024 adalah langkah pertama di dunia akademik. Selain menambah networking, peran sebagai presenter juga membuka kesempatan bagi publikasi papernya di jurnal terindeks seperti Scopus, CPCI, atau DOAJ. Ia menyebutkan bahwa pengalaman ini merupakan langkah awalnya di dunia akademik, dengan harapan untuk terus aktif, tidak hanya di industri namun juga dalam riset dan pengembangan ilmu.
“Kalau aku sendiri jujur mau cari pengalaman di dunia akademik, jadi ga cuman aktif di dunia industri aja, this is just my first step into academic world”.