
Dua mahasiswa dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) Sekolah Vokasi UGM, Rahul Rahmatullah dan Tamara Sashikirana, resmi diterima sebagai peserta internship mandiri di TikTok Pte. Ltd. batch 2. Magang ini menempatkan mereka di divisi teknis TikTok yang berbasis di Yogyakarta, dengan peran sebagai Backend Engineer Intern dan Quality Assurance Intern.
Menemukan Jalan Menuju TikTok
Rahul memulai perjalanannya dengan melamar secara mandiri melalui platform seperti LinkedIn. Setelah melewati proses seleksi ketat yang mencakup screening CV, wawancara HR, dan technical interview, Rahul berhasil mengamankan posisi di tim Promo. Di sinilah ia mengerjakan proyek migrasi layanan promo, memastikan transisi sistem berjalan lancar tanpa mengganggu layanan eksisting.
“Saya merasa sangat bangga bisa bergabung dengan TikTok. Ini bukan hanya tempat magang, tapi ruang belajar yang menantang dan kolaboratif,” ujar Rahul Rahmatullah, Backend Engineer Intern.
Sementara itu, Tamara menemukan peluang magang di posisi Quality Assurance Intern melalui LinkedIn juga. Dengan latar belakang yang relevan dan minat pada pengujian perangkat lunak, ia mempersiapkan CV dan melamar langsung melalui portal resmi TikTok. Ia kini aktif dalam pengujian kampanye internal dan menemukan bug kritikal sebelum fitur dirilis ke publik.
“Meskipun ritme kerja cepat dan kolaborasi lintas negara jadi tantangan, aku belajar banyak tentang QA dan merasa kontribusiku benar-benar dihargai,” ujar Tamara Sashikirana, Quality Assurance Intern.
Lingkungan yang Mendorong Tumbuh
Keduanya menyoroti lingkungan kerja di TikTok yang suportif dan profesional. Mentor dan senior engineer terbuka, sabar, dan aktif memberikan bimbingan, baik dari sisi teknis maupun soft skill. Rahul dan Tamara merasa dilibatkan secara langsung dalam proyek-proyek nyata yang berdampak langsung pada sistem dan kualitas layanan perusahaan.
Rahul menghadapi tantangan dalam memahami sistem dan arsitektur codebase berskala besar, namun berhasil beradaptasi melalui eksplorasi langsung, dokumentasi, dan diskusi rutin. Tamara sendiri mengaku tertantang dengan cepatnya ritme kerja dan komunikasi lintas negara, tapi berhasil menyesuaikan diri melalui inisiatif belajar dan komunikasi terbuka.
Pesan untuk Mahasiswa Lain
Keduanya sepakat bahwa kunci sukses magang di perusahaan global seperti TikTok adalah konsistensi belajar, keberanian mencoba, serta kesiapan teknis dan mental.
Magang mandiri ini menjadi bukti bahwa mahasiswa vokasi pun mampu bersaing dan berkontribusi di perusahaan teknologi global, asalkan punya semangat belajar dan keberanian mengambil peluang.