Tim mahasiswa Teknologi rekayasa perangkat lunak, Sekolah Vokasi UGM berhasil menciptakan terobosan sekaligus meraih prestasi membanggakan melalui inovasi Dentalint, aplikasi pintar berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk deteksi karies gigi. Tim yang terdiri dari Tantowi Shah Hanif, Annisa Urrohmah, dan Langit Lintang Radjendra ini berhasil menyabet People Choice Award dalam ajang bergengsi Samsung Solve for Tomorrow (SFT) 2024 kategori Universitas.
Dentalint menarik perhatian juri dan masyarakat dengan kemampuannya mendeteksi karies gigi hanya dalam waktu 5 detik. Inovasi ini hadir sebagai solusi di tengah tingginya angka karies gigi di Indonesia yang mencapai 88,8%. Menggunakan teknologi Machine Learning YOLOv8 dan Gemini AI dari Google, aplikasi ini mencapai tingkat akurasi hingga 92% dalam pengujiannya.
Tim peneliti dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Dinar Nugroho Pratomo, Ganjar Alfian, dan Divi Galih Prasetyo Putri telah menyelesaikan pengembangan sistem perekam jejak karbon berbasis blockchain. Dua anggota tim riset mahasiswa yaitu Pudyasta Satria Pinandhita dan Muhammad Abyan Farras Yusuf yang berkontribusi di awal penelitian, saat ini sedang mengikuti program Indonesian International Shudent Mobiliry Awards Vocatonal (IISMAVO) masing-masing di Polytechnic University of Porto, Portugal dan Hanyang University, Korea. Pengembangan sistem kemudian dilanjutkan bersama mahasiswa peneliti Rasyid Kusnady, Ghifari Nafhan Muhammad Zhafarizza dan Edeline Felicia Dharmawan, dan telah berhasil mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa Hak Cipta dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
Tim peneliti dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Dinar Nugroho Pratomo, Divi Galih Prasetyo Putri, dan Ganjar Alfian bersama tim riset mahasiswa Rasyid Kusnady, Pudyasta Satria Pinandhita, dan Muhammad Abyan Farras Yusuf berhasil mengembangkan purwarupa aplikasi perekam jejak karbon berbasis blockchain. Penelitian ini kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam tahap implementasi dengan melibatkan mahasiswa peneliti Rasyid Kusnady, Ghifari Nafhan Muhammad Zhafarizza dan Edeline Felicia Dharmawan.